Kamis, 9 Februari 2023 – 18:46 WIB
Gaya Hidup VIVA – Pada awal Februari 2023, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menerima laporan kasus Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal (GGAPA), setelah sebelumnya tidak ada laporan sejak awal Desember 2022. Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengambil tindakan responsif untuk mencegah lebih banyak kasus menyebar ratusan anak korban.
Terkait kasus GGAPA pada Februari 2023, BPOM mendapat informasi dari Kementerian Kesehatan pada 2 Februari 2023 bahwa ada obat sirup yang diduga menjadi penyebab kasus GGAPA. BPOM kemudian mengambil langkah tanggap dengan melakukan investigasi, deteksi, pengambilan dan pengujian sampel, termasuk inspeksi fasilitas produksi. Gulir ke yang berikutnya.
Namun dari hasil pemeriksaan tahap tanggap disimpulkan bahwa fasilitas produksi masih memenuhi persyaratan GMP Good Manufacturing Practices. Untuk menghindari terulangnya kasus serupa, BPOM mengimbau untuk mencatat berbagai penanganan yang diberikan kepada anak saat mengalami gejala.
“Masyarakat diimbau untuk mencatat obat-obatan yang diminum oleh putra atau putri mereka, terutama yang berusia di bawah lima tahun, dan menginformasikan kepada petugas kesehatan tentang obat yang diminum saat memeriksa putra atau putri mereka,” tulis siaran pers BPOM.
BPOM juga kembali mengimbau masyarakat untuk selalu membeli dan memperoleh obat di fasilitas resmi seperti apotek, toko obat berizin, atau fasilitas pelayanan kesehatan. Jika ingin membeli obat secara online, pastikan obat diperoleh melalui apotek yang memiliki izin Penyelenggara Sistem Farmasi Elektronik (PSEF) dari Kementerian Kesehatan.
“Gunakan obat sesuai aturan pakai dan dosis yang tertera pada label atau keterangan pada kemasan obat,” tambah BPOM.
Halaman selanjutnya
Hasil Pencarian Obat Sirup Aman