Selasa, 10 Januari 2023 – 06:00 WIB
Gaya Hidup VIVA – Banyak ahli penyakit menular semakin mengkhawatirkan subvarian Omicron XBB yang baru.1.5. Disebut sangat menular, varian ini dengan cepat menyebar ke seluruh Amerika Serikat dan tidak menutup kemungkinan kehadirannya di Indonesia.
Maria Van Kerkhove, kepala teknis COVID-19 Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), menggambarkannya sebagai subvarian paling menular yang pernah terdeteksi. Meskipun, tidak ada cukup data untuk mengetahui seberapa parah efeknya. Berikut fakta yang diketahui para ahli. Yuk scroll untuk informasi lebih lanjut.
Apa itu subvarian XBB.1.5?
Ini adalah keturunan dari Omicron dan kerabat dekat dari varian XBB. Profesor Adrian Esterman, ketua biostatistik dan epidemiologi di University of South Australia mengatakan dia mengalami mutasi yang mirip dengan XBB.1 orang tuanya.
Omicron varian baru Covid-19 (ilustrasi)
“Membiarkannya menghindari kekebalan kita. Selain itu, bagaimanapun, ia memiliki mutasi yang membuatnya lebih mudah untuk mengikat reseptor ACE2 pada sel manusia. ‘Double Whammy’ ini menjadikannya subvarian yang paling dapat ditularkan sejauh ini,” katanya. . , Senin 9 Januari 2023.
Varian ini pertama kali muncul di New York pada Oktober 2022 dan menyebar dengan cepat ke seluruh Amerika Serikat.
Jadi kemana XBB.1.5 menyebar?
Sejauh ini XBB.1.5 terdeteksi di lebih dari 25 negara, dengan peningkatan kasus di Eropa dan Amerika Serikat. Varian ini meledak dalam prevalensi di seluruh Amerika Serikat, menurut proyeksi dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC).
Halaman selanjutnya
Lebih dari 40 persen kasus COVID-19 di AS sekarang disebabkan oleh XBB.1.5, data dari CDC menunjukkan minggu lalu, dengan subvarian berlipat ganda dari minggu sebelumnya. Faktanya, Michael Osterholm, seorang ahli penyakit menular di University of Minnesota, menggambarkannya sebagai varian terburuk yang dihadapi dunia saat ini.