liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
bosswin168
bosswin168 login
bosswin168 login
bosswin168 rtp
bosswin168 login
bosswin168 link alternatif
boswin168
bocoran rtp bosswin168
bocoran rtp bosswin168
slot online bosswin168
slot bosswin168
bosswin168 slot online
bosswin168
bosswin168 slot viral online
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
lotus138
bosswin168
bosswin168
maxwin138
master38
master38
master38
mabar69
mabar69
mabar69
mabar69
master38
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
cocol77
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
ronin86
cocol77
cocol77
cocol77
maxwin138
Ilustrasi kanker.

Ternyata Gak Semua Kanker Harus Kemoterapi, Kok Bisa?

1 minute, 5 seconds Read

Jumat, 3 Februari 2023 – 00:04 WIB

Gaya Hidup VIVA – Kanker payudara kini menjadi penyakit yang banyak mendapat perhatian karena jumlah kasusnya yang sangat tinggi.

Berdasarkan data Globocan tahun 2020, kanker payudara menyumbang jumlah kanker baru terbanyak di dunia yaitu 2.261.415 kasus dengan total 654.956 kematian. Gulir ke yang berikutnya.

Sementara di Indonesia, kasus baru kanker payudara mencapai 68.858 (16,6%) dari total 396.914 kasus. Angka kematiannya cukup tinggi, mencapai lebih dari 22 ribu orang.

Kanker payudara. Foto: pixabay.com

Kanker payudara terjadi karena adanya pertumbuhan sel abnormal pada payudara. Biasanya ditandai dengan munculnya benjolan yang dapat dirasakan hingga ke permukaan kulit. Pertumbuhan sel ini disebabkan oleh mutasi gen yang dapat disebabkan oleh faktor genetik atau lingkungan dan gaya hidup.

Salah satu pengobatan yang identik dengan kanker adalah kemoterapi. Kemoterapi adalah proses pengobatan atau obat yang digunakan untuk mengobati penyakit kanker. Prosesnya sama dengan memasukkan obat ke dalam tubuh melalui infus.

“Obat kemoterapi disuntikkan melalui infus tergantung jenis obatnya. Bisa dua sampai tiga jenis obat. Kemudian, pemberiannya dilakukan dalam jangka waktu tertentu, misalnya tiga sampai enam jam,” jelas dr. M. Yadi Permana, SpB(K)Onk, selaku Sekretaris Jenderal Perhimpunan Dokter Bedah Onkologi Indonesia (PERABOI), dalam media briefing, Kamis 2 Februari 2023.

Halaman selanjutnya

Banyak pasien kanker khawatir berakhir dengan kemoterapi dan mengalami berbagai efek samping dari pengobatan seperti kebotakan. Namun, jelas Yadi, tidak semua jenis kanker wajib menjalani kemoterapi.

Similar Posts