Senin, 6 Februari 2023 – 20:18 WIB
VIVA Techno – Indonesia merupakan negara terbesar di Asia Tenggara yang memiliki lebih dari 17 ribu pulau dan luas daratan 1,9 juta kilometer persegi. Medannya yang kompleks, termasuk pegunungan dan laut lepas, menjadikannya tantangan untuk menyediakan jangkauan telekomunikasi yang andal.
Salah satu teknologi telekomunikasi yang telah dipelajari implementasinya di Indonesia beberapa tahun lalu adalah High Altitude Platforms atau biasa disingkat HAPs.
HAP merupakan kendaraan alternatif teknologi telekomunikasi di era digital yang mampu mengangkut berbagai jenis teknologi telekomunikasi broadband. Bisa berupa pesawat terbang, drone atau UAV, hingga balon udara.
Menurut peraturan International Telecommunication Union (ITU), HAP adalah stasiun yang terletak pada ketinggian 20 sampai 50 km pada titik tertentu, nominal dan tetap dari permukaan bumi. Dari hasil kajian, HAP merupakan solusi alternatif untuk mengatasi keterbatasan infrastruktur telekomunikasi darat.
Dari segi penempatan, HAP mudah dan fleksibel. Bahkan biaya pengoperasian rendah dan penundaan propagasi, sudut elevasi lebar, dan cakupan luas. Dari sisi teknologi, HAPS berpotensi menjadi tulang punggung komunikasi broadband untuk menjangkau wilayah pedesaan atau pedalaman.
Penempatan HAP sebagai stasiun telekomunikasi non-darat berada di stratosfer sehingga dinilai tidak membahayakan lalu lintas penerbangan sipil karena posisinya di atas batas ketinggian maksimum pesawat komersial.
Halaman selanjutnya
Kabar terbaru tentang teknologi HAPs datang dari Stratospheric Platforms Limited yang mendapat pendanaan dari PT Profesional Telekomunikasi Indonesia atau Protelindo. Dana tersebut diharapkan dapat digunakan untuk menyediakan jaringan telekomunikasi HAP bertenaga hidrogen yang dipancarkan oleh pesawat tak berawak SPL.