liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
bosswin168
bosswin168 login
bosswin168 login
bosswin168 rtp
bosswin168 login
bosswin168 link alternatif
boswin168
bocoran rtp bosswin168
bocoran rtp bosswin168
slot online bosswin168
slot bosswin168
bosswin168 slot online
bosswin168
bosswin168 slot viral online
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
lotus138
bosswin168
bosswin168
maxwin138
master38
master38
master38
mabar69
mabar69
mabar69
mabar69
master38
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
cocol77
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
ronin86
cocol77
cocol77
cocol77
maxwin138
Ilustrasi polusi Jakarta

Polusi Udara Hingga Emisi Gas Rumah Kaca Jadi Tantangan Masalah Lingkungan Indonesia

1 minute, 42 seconds Read

Selasa, 28 Februari 2023 – 17:39 WIB

Gaya Hidup VIVA – Salah satu masalah lingkungan Indonesia disebabkan oleh tingginya kepadatan penduduk dan pembangunan ekonomi, antara lain polusi udara, kemacetan lalu lintas, dan pengelolaan sampah. Masalah sampah merupakan tugas bersama yang harus disikapi.

Selain itu, ada juga isu emisi gas rumah kaca yang mengkhawatirkan, dimana Indonesia masih menghadapi tantangan dalam mengelola pasokan energi dari sumber terbarukan. REC merupakan bukti pemanfaatan energi terbarukan dalam rantai produksi dan komitmen untuk ikut menjaga lingkungan. REC merupakan instrumen yang merepresentasikan sifat terbarukan dari setiap MWh listrik yang dihasilkan oleh pembangkit listrik terbarukan. Satu unit REC mewakili satu MWh.

Penjualan REK akan mendorong pengembangan pembangkit energi terbarukan di Indonesia. Menurut catatan PLN, energi dari sumber terbarukan akan mendukung pencapaian bauran energi terbarukan sebesar 23 persen pada tahun 2025 dan mendukung target elektrifikasi 100 persen. Peralihan ke energi terbarukan juga secara otomatis akan mengurangi emisi gas rumah kaca.

Hingga September 2022, menurut data Kementerian ESDM, angka konsumsi listrik Indonesia masih tertinggal dari negara-negara ASEAN sebesar 1.169 kWh/kapita. Sedangkan rata-rata konsumsi listrik di ASEAN sendiri sebesar 3.672 kWh per kapita. Masalahnya, sebagian besar (hampir 87 persen) listrik di Indonesia berasal dari bahan bakar fosil (batubara dan minyak). Penggunaan batu bara untuk listrik, sebaliknya, akan meningkat 60 persen pada 2022.

Pemerintah sendiri telah menetapkan target emisi nol bersih maksimum pada tahun 2060 dengan beralih dari bahan bakar fosil. Untuk itu, pemerintah secara bertahap menghapus pembangkit listrik berbahan bakar batu bara dan mengembangkan EBT. Sebanyak 635 Gigawatt (GW) dari 1.885 TWh kebutuhan listrik pada 2060 akan dipasok penuh melalui pembangkit listrik EBT.

Untuk itu, Frisian Flag Indonesia menegaskan komitmennya untuk mengimplementasikan inisiatif ramah lingkungan dalam rantai produksi dengan membeli Renewable Energy Certificate (REC) dari Perusahaan Listrik Negara (PLN).

Penandatanganan sertifikat REC dari PLN oleh FFI dilakukan bersamaan dengan peringatan Hari Peduli Sampah Nasional yang diperingati setiap tanggal 21 Februari dengan tema tahun ini “Pengelolaan Sampah Seutuhnya Untuk Kesejahteraan Masyarakat” mencapai target bersih. nol emisi gas rumah kaca.

Halaman selanjutnya

Presiden Direktur PT Frisian Flag Indonesia, Berend Van Wel, mengatakan komitmen FFI sejalan dengan transisi pemerintah dari bahan bakar fosil dan mencapai emisi karbon nol bersih pada tahun 2060.

Similar Posts