liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
bosswin168
bosswin168 login
bosswin168 login
bosswin168 rtp
bosswin168 login
bosswin168 link alternatif
boswin168
bocoran rtp bosswin168
bocoran rtp bosswin168
slot online bosswin168
slot bosswin168
bosswin168 slot online
bosswin168
bosswin168 slot viral online
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
lotus138
bosswin168
bosswin168
maxwin138
master38
master38
master38
mabar69
mabar69
mabar69
mabar69
master38
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
cocol77
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
ronin86
cocol77
cocol77
cocol77
maxwin138
Ilustrasi kabel bawah laut.

Perang AS Vs China di Bawah Laut

1 minute, 6 seconds Read

Minggu, 9 April 2023 – 13:00 WIB

VIVA Techno – Perusahaan telekomunikasi terbesar China sedang mengerjakan jaringan besar kabel telekomunikasi bawah laut yang bertujuan untuk menantang dominasi AS dalam mengoperasikan infrastruktur internet global, menurut empat orang yang terlibat dalam proyek tersebut.

China Telecom, China Mobile Limited dan China Unicom sedang dalam tahap perencanaan untuk proyek serat optik bawah laut senilai US$500 juta yang menghubungkan Asia dengan Timur Tengah dan Eropa, kata sumber itu.

Jaringan luas yang dikenal sebagai EMA (Europe-Middle East-Asia) dimaksudkan untuk bersaing dengan sistem kabel lain yang sedang dibangun oleh perusahaan AS SubCom LLC bernama SeaMeWe-6 (Asia Tenggara-Timur Tengah-Eropa Barat-6).

Perusahaan China HMN Tech (sebelumnya Huawei Marine Networks) pada awalnya dipilih pada tahun 2020 untuk memproduksi kabel SeaMeWe-6 oleh konsorsium yang mencakup telekomunikasi China, yang saat ini sedang mengerjakan EMA.

Namun tekanan AS yang terus berlanjut, termasuk jutaan dolar dalam ‘hibah pelatihan’ untuk perusahaan telekomunikasi asing dengan imbalan menolak suara mereka, akhirnya menolak kontrak ke HMN tahun lalu meskipun biayanya jauh lebih tinggi.

Tiga perusahaan telekomunikasi Tiongkok dilaporkan telah menandatangani perjanjian dengan perusahaan telekomunikasi di Prancis, Pakistan, Mesir, dan Arab Saudi, dengan perjanjian lebih lanjut dalam pengembangan di tempat lain di Asia, Afrika, dan Timur Tengah.

Ilustrasi bendera Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok

Halaman selanjutnya

Konsorsium berharap dapat menghadirkan EMA online pada akhir 2025, kata seorang sumber yang dikutip laman Russian Today, Minggu, 9 April 2023.

Similar Posts