Rabu, 8 Februari 2023 – 16:53 WIB
Gaya Hidup VIVA – Laporan kasus penyakit ginjal akut progresif atipikal (APA) yang berakhir dengan kematian sedang diselidiki oleh berbagai pihak untuk mengetahui faktor penyebabnya. Guru Besar Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada Prof Zullies Ikawati mengatakan ada faktor lain yang perlu diteliti karena bukan disebabkan oleh pencemaran ethylene glycol (EG).
Ethylene glycol dan Diethylene glycol (EG-DEG) dikaitkan sebagai kontaminan yang melebihi ambang batas pada beberapa obat sirup yang telah membunuh ratusan anak di Indonesia. Setelah tidak ada kasus selama beberapa bulan, satu laporan kasus muncul kembali, dan sayangnya berakhir dengan kematian. Scroll untuk informasi lengkap.
Korban meninggal dalam usia menjalani terapi GGAPA setelah sebelumnya mengonsumsi obat Praxion. Selama penyelidikan, Prof Zullies mengatakan bahwa ditemukan kadar EG dan DEG yang kecil di Praxion. Padahal, jumlahnya sangat kecil sehingga memenuhi standar farmakope.
“Hasil investigasi kandungan EG dan DEG Praxion sudah keluar dan jumlahnya sangat kecil. Masih memenuhi standar farmakope Indonesia,” kata Prof Zullies, dalam konferensi pers bersama Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). BPOM), Rabu 8 Februari 2023.
Ada tujuh sampel sisa obat yang dikonsumsi korban dan telah diuji BPOM. Dari hasil pemeriksaan sampel sesuai dengan standar dan tidak ada penyimpangan, sehingga Prof. Zullies berkesimpulan bahwa ada faktor penyebab lain yang menjadi pemicu kematian pasien tersebut. Ini akan diselidiki lebih lanjut oleh Kementerian Kesehatan.
“Jadi, ada faktor lain yang berpeluang menyebabkan kematian, karena kadar EG dan DEG yang ditemukan sangat kecil,” ujar Prof Zullies.
Halaman selanjutnya
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Pengawasan Produksi Obat Narkotika, Psikotropika, dan Prekursor Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM RI), Apt Dra Togi Junice Hutadjulu, MHA mengatakan, pihaknya langsung melakukan uji sampel obat sirup setelah menerima berita kemunculan kembali korban Gangguan Ginjal .Atypical Progressive Acute (GGAPA).