Rabu, 4 Januari 2023 – 00:04 WIB
VIVA Techno – Belakangan ini viral di media sosial yang mengatakan Natal dan Idul Fitri bertepatan pada 25 Desember 2031. Tapi, benarkah demikian?
Pusat Riset Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional atau BRIN melaporkan bahwa penanggalan Hijriah menggunakan sistem bulan atau lunar, yang artinya didasarkan pada orbit Bulan mengelilingi Bumi.
Hari Raya Aidilfitri adalah salah satu hari raya umat Islam yang menggunakan penanggalan Hijrah. Itu jatuh pada awal bulan Syawal, bulan kesepuluh dalam kalender Hijrah.
Setiap tahunnya, tanggal Idul Fitri yang menggunakan penanggalan Masehi bisa berbeda-beda, bahkan bisa lebih cepat.
“Hal ini dikarenakan panjang tahun Hijrah adalah 12 kali periode Bulan mengorbit Bumi yaitu 354.367 hari. Sedangkan panjang tahun Masehi berdasarkan periode Bumi mengorbit Matahari yaitu 365.242 hari,” jelas BRIN seperti dikutip VIVA Tekno, Rabu 4 Januari 2023.
Jadi, ada perbedaan sekitar 11 hari setiap tahun. Bahkan, ketika hari raya tersebut jatuh pada awal tahun Masehi, Idul Fitri bisa dilaksanakan dua kali dalam satu tahun Masehi, dimana hari raya kedua jatuh pada akhir tahun Masehi.
Fenomena ini juga berulang setiap 32 hingga 33 tahun sekali. Awal Syawal 2031 jatuh pada tanggal 23 Januari pukul 11.30 WIB/12.30 WITA/13.30 WIB.
Halaman selanjutnya
Untuk pengamatan pada waktu itu, sore hari di Indonesia bervariasi antara -0,58 derajat (Merauke, Papua) hingga +2,02 derajat (Sabang, Aceh).