liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
bosswin168
bosswin168 login
bosswin168 login
bosswin168 rtp
bosswin168 login
bosswin168 link alternatif
boswin168
bocoran rtp bosswin168
bocoran rtp bosswin168
slot online bosswin168
slot bosswin168
bosswin168 slot online
bosswin168
bosswin168 slot viral online
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
lotus138
bosswin168
bosswin168
maxwin138
master38
master38
master38
mabar69
mabar69
mabar69
mabar69
master38
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
cocol77
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
ronin86
cocol77
cocol77
cocol77
maxwin138
vaksin booster

Kasus COVID-19 di Indonesia Melandai, Masih Perlukah Vaksin Booster Kedua?

1 minute, 3 seconds Read

Rabu, 25 Januari 2023 – 21:24 WIB

Gaya Hidup VIVA – Pada akhir Desember 2022, pemerintah memutuskan untuk menghapuskan PPKM secara nasional. Hal ini menyusul kasus COVID-19 di negara ini yang sudah dapat dikendalikan. Selain itu, tingginya tingkat vaksinasi primer di Indonesia juga menjadi pertimbangan.

Di tengah peniadaan sistem PPKM pada akhir 2022, awal pekan ini pemerintah memulai program vaksin booster kedua. Yuk, scroll artikel selengkapnya di bawah ini.

Lantas, perlukah masyarakat mendapatkan vaksin booster kedua di tengah penurunan kasus COVID-19 dan peniadaan PPKM?

VIVA Militer: Penguat vaksinasi prajurit Kopassus.

Sejalan dengan itu, Ketua Satgas COVID-19 PB IDI, Dr.dr. Erlina Burhan, Sp.P(K), MSc, masyarakat masih perlu mendapatkan booster kedua. Hal ini karena kasus COVID-19 tidak dapat diprediksi.

Ini mengacu pada peningkatan kasus COVID-19 baru-baru ini di China dan Jepang.

“Misalnya Jepang dan China sangat berhati-hati, protokol kesehatannya ketat, tapi di sana bisa terjadi peningkatan kasus,” ujarnya dalam konferensi virtual, Rabu, 25 Januari 2023.

Lebih lanjut diungkapkan oleh Erlina Burhan bahwa perlindungan vaksinasi yang didapat masyarakat akan berkurang setelah enam bulan divaksinasi.

Situasi vaksinasi booster di Bali

Foto: VIVA/Ni Putu Putri Muliantari

Halaman selanjutnya

“Kita tahu secara teori setelah vaksinasi dilakukan 6 bulan kemudian, perlindungan yang kita dapatkan semakin berkurang, termasuk antibodi yang didapat karena infeksi atau karena penyakit. nilai protektif tidak akan ada lagi,” katanya. .

Similar Posts