Rabu, 1 Maret 2023 – 19:37 WIB
VIVA Techno – Perusahaan di Asia Tenggara (SEA) menjadi sasaran pencuri digital menurut perusahaan keamanan dunia maya global Kaspersky. Mereka berpikir tren tersebut akan berlanjut tahun ini dan seterusnya, bahkan mungkin dengan cara yang lebih canggih dan tepat sasaran.
Ransomware adalah jenis malware yang mengunci komputer dan perangkat seluler seseorang atau mengenkripsi file elektronik seseorang. Untuk mendapatkan kunci dekripsi atau memulihkan data, uang tebusan diperlukan oleh penjahat dunia maya.
Teknik ini telah berkembang pesat sejak serangan pertama dilakukan pada tahun 1989. Sejak 2016, aktor jahat di balik ancaman ini telah beralih dari penargetan pengguna individu menjadi perusahaan yang lebih besar. Insiden berdampak tinggi yang terkenal termasuk Ransomware Wannacry, yang menelan biaya sekitar US$4 miliar.
Karena sifat pengembalian investasinya yang tinggi, grup ransomware terus menyerang perusahaan di seluruh dunia, termasuk bisnis di Asia Tenggara.
Statistik baru Kaspersky mengungkapkan bahwa total 304.904 serangan ransomware yang menargetkan bisnis di wilayah tersebut diblokir oleh solusi B2B Kaspersky tahun lalu, menurut pernyataan resmi pada Rabu, 1 Maret 2023.
Indonesia mencatat jumlah insiden tertinggi yang digagalkan oleh solusi Kaspersky B2B (131.779), diikuti oleh Thailand (82.438) dan Vietnam (57.389). Filipina mencatat total 21.076 serangan ransomware, Malaysia 11.750, dan Singapura 472.
Ilustrasi peretas atau serangan dunia maya.
Halaman selanjutnya
Kaspersky Telemetry juga mengungkapkan bahwa jenis ransomware yang paling umum menyasar bisnis di Indonesia adalah: