liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
bosswin168
bosswin168 login
bosswin168 login
bosswin168 rtp
bosswin168 login
bosswin168 link alternatif
boswin168
bocoran rtp bosswin168
bocoran rtp bosswin168
slot online bosswin168
slot bosswin168
bosswin168 slot online
bosswin168
bosswin168 slot viral online
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
lotus138
bosswin168
bosswin168
maxwin138
master38
master38
master38
mabar69
mabar69
mabar69
mabar69
master38
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
cocol77
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
ronin86
cocol77
cocol77
cocol77
maxwin138
Ilustrasi BPA.

Jangan Terkecoh label Bebas BPA, Pakar Sebut Belum Tentu Aman

1 minute, 32 seconds Read

Rabu, 1 Februari 2023 – 16:51 WIB

Gaya Hidup VIVA – Akhir-akhir ini banyak pemberitaan mengenai bahaya Bisphenol A (BPA) pada kemasan. Istilah BPA Free juga muncul di iklan air minum dalam kemasan (AMDK) yang menandakan bahwa BPA Free lebih sehat dan aman.

Selain BPA dalam AMDK sudah terjamin aman karena memiliki izin edar dan telah memenuhi ketentuan standar produksi yang dikeluarkan pemerintah, beberapa ahli telah mengingatkan masyarakat agar tidak tertipu dengan istilah BPA Free yang artinya mereka telah menghindari reaksi kimia dalam kemasan yang lebih berbahaya dari BPA. Gulir untuk informasi lebih lanjut.

Kandungan Ethylene Glycol (EG) pada kemasan berbahan dasar PET yang sering digunakan untuk air minum sekali pakai jauh lebih berbahaya jika terkena sinar matahari, karena dapat melepaskan antimon trioksida yang bersifat karsinogenik dan diduga memicu pertumbuhan sel kanker. dan penyakit tidak menular lainnya. Kemasan sekali pakai yang dipakai berulang kali juga mudah terkontaminasi bakteri.

Ilustrasi kemasan botol minuman atau BPA.

Hasil studi yang dilakukan University of Texas menemukan bahwa sebenarnya plastik yang tergolong BPA Free juga mengandung komponen berbahaya. Dari lebih dari 500 produk rumah tangga yang tergolong BPA Free yang diteliti, ternyata 92 persen produknya mengandung zat berbahaya yang dapat larut saat produk plastiknya dicuci, dipanaskan, dan terkena sinar matahari.

Tak hanya itu, peneliti juga menemukan bahwa produk bebas BPA juga mengandung bahan kimia yang menyerupai hormon estrogen dalam kadar yang cukup tinggi. Kadar tertinggi bahan kimia berbahaya ini terdapat pada produk botol bayi yang mengandung Polyethersulfone (PES) atau polyethylene terephthalate glycol (PETG) yang telah diganti dengan BPA.

Kenneth Spaeth, Kepala Kesehatan Kerja dan Lingkungan di Northwell Health, New York, mengatakan dari sudut pandang konsumen, label bebas BPA tidak berarti lebih aman atau lebih sehat. Kesulitannya, konsumen tidak bisa mengetahui apakah produk yang dimilikinya mengandung bahan kimia.

Halaman selanjutnya

“Saya kira konsumen tidak punya pilihan bagaimana membuat pilihan yang tepat,” katanya dikutip VIVA dalam siaran pers, Rabu, 1 Februari 2023.

Similar Posts