Kamis, 16 Februari 2023 – 08:36 WIB
VIVA Techno – Laporan SEA e-Conomy 2022 yang dikomisikan oleh Google, Temasek, dan Bain and Company menunjukkan pendapatan ekonomi digital di Indonesia tahun lalu mencapai US$77 miliar (Rp1.171 triliun).
Total pendapatan ini meningkat 22 persen dari tahun 2021 yang memiliki total pendapatan ekonomi digital sebesar US$63 miliar (Rp958 triliun).
Asosiasi E-commerce Indonesia (idEA) meyakini industri e-commerce masih dapat tumbuh di tahun 2023 meskipun di tengah isu resesi ekonomi yang meluas, hal ini tercermin dari penilaian pendapatan ekonomi digital Indonesia tahun lalu yang menunjukkan hasil yang baik.
“Ketika terjadi resesi tentu akan ada pengaruhnya. Karena resesi ini mempengaruhi semua aspek ekonomi di Indonesia dan bukan hanya e-commerce. Beberapa di antaranya seperti penurunan daya beli masyarakat dan beberapa faktor ekonomi makro lainnya. , pasti akan mempengaruhi kinerja bisnis,” kata Deputy General Manager Idea A Budi Rimawan di Jakarta, Rabu, 15 Februari 2023.
Optimisme terhadap industri e-commerce tahun ini semakin diperkuat dengan hasil evaluasi Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) 2022 yang menunjukkan kinerja positif.
Dalam laporan yang digarap idEA bersama NielsenIQ, terungkap nilai transaksi pada 2022 menembus Rp 22,7 triliun, meningkat 26 persen dari capaian 2021 yang mencapai Rp 18,1 triliun.
“Assessment Harbolnas tahun lalu menunjukkan peningkatan transaksi yang cukup baik. Di luar dugaan,” kata Budi. Dari sisi bisnis, menurutnya e-commerce masih menjadi media yang paling inklusif bagi pelaku bisnis untuk memperluas pasar dan menjangkau lebih banyak pembeli potensial.
Halaman selanjutnya
Sementara dari sisi pengguna yang sudah terbiasa menggunakan layanan e-commerce, Budi menilai tidak serta merta meninggalkan layanan pasar jual beli online karena sudah terbiasa dengan cara belanja yang mudah meski ada Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat. (PPKM) dihentikan.