Selasa, 18 April 2023 – 09:08 WIB
VIVA Techno – Baru-baru ini, sekelompok peretas atau hacker yang mengaku sebagai Hacker Indonesia mengaku telah menyerang 12.000 website India menyusul pernyataan kontroversial dari Pendeta Hindu India, Yati Narsinghanad Giri, yang menghina Islam.
Pada 15 April, misalnya, mereka melaporkan bahwa mereka telah membobol sistem keamanan Icici Bank – perusahaan jasa keuangan terbesar kedua di India. Namun, tidak diketahui berapa banyak pengguna yang terkena serangan siber tersebut.
Serangan itu juga menyerang website Sekolah Dasar Negeri Ramthali, Universitas CMR, Portal Pemilih, Passbook hingga Dealer Ford.
Apa yang dilakukan para hacker Indonesia ternyata membuat sekelompok hacker India memohon ampun agar serangan terhadap sistem IT negara mereka dihentikan.
“Catatan untuk peretas Indonesia, berhentilah menargetkan Halaman India,” tulis mereka di saluran Telegram Anonim India, seperti dikutip VIVA Tekno, Selasa, 18 April 2023.
Tak hanya itu, kelompok hacker tersebut juga mengancam akan membocorkan data pribadi sebuah universitas di Medan, Sumatera Utara. “Segera kami akan posting beberapa data kritis dari Universitas Medan,” kata mereka ingin menjawab.
Pendeta India Yati Narsinghanand Saraswati
Pasukan hacker India mengaku berhasil mendapatkan data pribadi berupa KTP, transkrip gelar sarjana, kartu keluarga, transkrip magister hingga sertifikat magister.
Halaman selanjutnya
Namun, belum diketahui berapa banyak orang yang terkena dampak dan apakah data yang mereka sebarkan benar-benar sah. Sementara itu di channel Telegram, grup hacker Indonesia lainnya, Ganosec Team menulis bahwa itu hanyalah Google Dork.