Rabu, 8 Maret 2023 – 06:10 WIB
Gaya Hidup VIVA – Penyakit ginjal kronis (PGK) dapat disebabkan oleh berbagai faktor yang tanpa disadari dapat menjadi kebiasaan sehari-hari. Salah satunya, sering mengonsumsi obat-obatan tertentu yang mudah didapat di toko dekat rumah dengan harga terjangkau memicu gangguan fungsi ginjal hingga kerusakan kronis yang tidak bisa disembuhkan.
Mengonsumsi obat tanpa resep sudah menjadi hal yang lumrah bagi masyarakat Indonesia ketika mengalami keluhan ringan berupa nyeri di bagian tubuh manapun. Obat anti nyeri seperti ibuprofen menjadi pilihan pertama untuk mengurangi keluhan tersebut. Sayangnya, penggunaan jangka panjang dapat memengaruhi penyakit ginjal kronis. Gulir untuk informasi lebih lanjut.
“Saya perhatikan akhir-akhir ini banyak terjadi, penyebab penyakit ginjal kronis adalah penggunaan obat analgesik jangka panjang,” kata humas Persatuan Nefrologi Indonesia (PERNEFRI) dr Wachid Putranto, SpPD-KGH, FINASIM dalam acara virtual memperingati Hari Ginjal Sedunia 2023 oleh Kementerian Kesehatan, Selasa 7 Maret 2023.
Ilustrasi sakit ginjal/sakit punggung.
Dokter Wachid mengatakan, ketika masyarakat mengeluh sakit atau sakit, masyarakat dapat dengan mudah membeli obat jenis ini di toko. Kecenderungan ini telah dibuktikan di kota Solo, di mana dokter Wachid menemukan kelainan ginjal pada pasiennya.
“Jadi ada kecenderungan kalau di Solo mungkin juga di tempat lain di masyarakat kita kalau ada keluhan nyeri linu yang sakit, pasien langsung minum obat pereda nyeri tanpa resep dokter,” jelasnya.
Bukan hanya obat pereda nyeri, obat asam urat tinggi yang diminum tanpa dosis yang tepat dari dokter akan berefek pada gangguan ginjal. Jenis obat yang dimaksud adalah allopurinol yang terbukti terdapat pada ginjal pasien sehingga menyebabkan kerusakan.
Halaman selanjutnya
“Dan seringkali ketika Anda memeriksa kadar asam urat tinggi, Anda juga membeli obat asam urat Anda sendiri yang disebut allopurinol untuk diminum tiga kali sehari,” jelas Dr. Wachid.