Senin, 27 Februari 2023 – 11:23 WIB
VIVA Lifestyle – Siapa yang tidak suka dengan cita rasa ikan asin yang sudah tidak asing lagi bagi masyarakat Indonesia, apalagi dengan tambahan sambal dan nasi hangat. Namun, ada bahaya yang mengintai di balik kelezatan lezat ini, salah satunya kanker.
Konsultan Hematologi dan Onkologi Medis Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Andhika Rachman mengatakan, Hodgkin’s lymphoma atau kanker kelenjar getah bening tidak disebabkan oleh satu faktor saja. Menurutnya, kanker kelenjar getah bening bisa dipicu oleh kebiasaan yang dilakukan termasuk asupan makanan.
Kanker kelenjar getah bening sendiri bisa dipicu oleh penyakit penyerta, seperti virus Epstein-Barr. Siapa sangka penyakit langka ini berisiko dipicu oleh konsumsi makanan enak dan beraroma, yakni ikan asin.
Pekerja menjemur ikan saat proses penggaraman di kawasan Muara Angke, Jakarta, Selasa, 26 Maret 2019.
Foto: ANTARA FOTO/Galih Pradipta
“Virus Epstein-Barr. Ini ada hubungannya dengan makanan. Misalnya ikan asin, ikan asap, daging asap. Virus Epstein-Barr akan mudah tumbuh. (Penyakit dan makanan ini) tidak hanya menyebabkan kanker getah bening tapi juga kanker nasofaring. ,” katanya dalam sebuah pernyataan. Acara virtual Hari Kanker Sedunia 2023, sekali waktu.
Epstein-Barr virus, juga disebut Human herpes virus 4 adalah virus dari keluarga herpes, dan merupakan salah satu virus paling umum pada manusia. Banyak orang terinfeksi virus Epstein-Barr yang seringkali tanpa gejala tetapi biasanya menyebabkan mononukleosis.
Selain itu, kanker limfoma akan lebih banyak terpapar pada kelompok yang menggunakan obat-obatan atau obat-obatan terlarang. Bukan tanpa alasan, para pecandu narkoba ini rentan terhadap kekebalan tubuh yang rendah sehingga kanker kelenjar getah bening akan mudah muncul.
Halaman selanjutnya
“Limfoma pada kecanduan narkoba. Lagi-lagi ada hubungannya dengan penurunan imunitas. Pada pecandu narkoba, mudah terkena kanker kelenjar getah bening. Untuk penderita HIV/AIDS juga disebabkan lemahnya imunitas,” jelasnya.