Senin, 15 Mei 2023 – 13:39 WIB
Gaya Hidup VIVA – Kehamilan dapat dicapai dengan kesuburan yang baik dari suami istri. Sayangnya, ada beberapa faktor yang bisa membuat kehamilan sulit tercapai karena kesuburan pria menurun akibat penurunan jumlah sperma tanpa disadari akibat obat-obatan tertentu.
Pakar andrologi dan seksologi yang berpraktik di Rumah Sakit Pondok Indah-IVF Center, dr. dr. Silvia Werdhy Lestari, M. Biomed, Sp. Dan, mengatakan bahwa penurunan jumlah sperma pada pria bisa disebabkan oleh gangguan hormonal. Hal ini juga bisa mengakibatkan gangguan saat berhubungan intim yang seringkali menjadi gejala yang mulai diperhatikan pria.
“Gangguan hormon laki-laki bisa saja ada, tapi tidak ada gejala. Spermanya pasti sudah terganggu sebelumnya, jadi tidak ditemukan. Kalau ada gangguan seksual, pasti spermanya berkurang banyak,” ujarnya dalam acara media di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Gangguan hormonal yang memengaruhi kualitas dan kuantitas sperma itu sendiri bisa disebabkan oleh beberapa kebiasaan. Seperti gaya hidup yang suka merokok, konsumsi alkohol, dan obat-obatan tertentu yang dianjurkan oleh dokter.
“Obat tertentu seperti obat darah tinggi, obat untuk pasien skizofrenia, depresi,” lanjutnya.
Lebih dalam lagi, obat-obatan ini tampaknya memicu persilangan di dalam tubuh sehingga memengaruhi hormon. Akibatnya, produksi hormon dalam tubuh pria yang seharusnya mampu menghasilkan sperma tidak dapat menjalankan fungsinya.
Halaman selanjutnya
“Hormon ini ‘tricky’ (sulit), karena tidak semua dokter memahaminya. (Untuk hamil) testosteron minimal untuk laki-laki adalah 250-800, tapi usianya juga tidak ideal. Kalau ingin hamil testosteron harus benar dulu, baru pembentukan sperma bisa baik,” ujarnya.