Minggu, 23 April 2023 – 00:02 WIB
Gaya Hidup VIVA Kanker serviks merupakan penyebab kematian wanita terbanyak kedua di Indonesia setelah kanker payudara. Terlebih lagi, gejala kanker serviks seringkali diabaikan sehingga mengakibatkan stadium lanjut pada tubuh yang sulit diobati.
Kanker yang disebabkan oleh infeksi Human Papilloma Virus (HPV) biasanya tidak menunjukkan gejala atau keluhan pada stadium awal. Gejala atau keluhan biasanya baru muncul ketika kanker sudah memasuki stadium 2 atau lebih. Gulir untuk detail lengkap.
Salah satu gejala yang harus diwaspadai adalah keputihan yang berulang meski sudah diobati. Selain itu, adanya perdarahan setelah melahirkan atau perdarahan setelah berhubungan seks yang sering menjadi gejala yang dirasakan, meski tidak selalu merujuk pada kanker serviks.
“Namun, bukan berarti kanker ini tidak bisa dihindari. Kanker ini merupakan penyakit yang tumbuh lambat, membutuhkan fase yang panjang atau lama dari stadium infeksi hingga menjadi kanker,” ujar Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan Pondok Indah. RSUD, dr. Andry, Sp.OG, FMIGS, FEGRF, dalam siaran persnya dikutip Sabtu 22 April 2023.
Ada lebih dari 100 subtipe HPV yang digolongkan menjadi HPV risiko tinggi, yaitu virus penyebab kanker, dan kelompok HPV risiko rendah, yang tidak menyebabkan kanker. Sekitar 30-40 subtipe HPV dapat menginfeksi area kelamin dan menyebabkan kutil kelamin pada pria dan wanita, serta kanker serviks pada wanita dan kanker penis pada pria.
Berbagai jenis HPV lainnya dapat menyebabkan infeksi pada jari, tangan, dan wajah. Dari sekian banyak jenis HPV, diketahui bahwa hanya jenis HPV onkogenik tertentu yang paling sering menyebabkan kanker serviks, yaitu HPV strain 16 dan 18. Infeksi oleh strain tersebut menyebabkan perubahan sifat sel di daerah serviks menjadi sel abnormal yang memiliki potensi untuk menjadi ganas.
Halaman selanjutnya
“Penularan infeksi HPV dapat terjadi melalui aktivitas seksual. Risiko penularan meningkat jika seorang wanita sering memiliki banyak pasangan seksual, memiliki kebiasaan merokok, terinfeksi HIV/AIDS atau penyakit menular seksual lainnya, atau memiliki gangguan sistem kekebalan tubuh, ” dia berkata. menambahkan.