Senin, 30 Januari 2023 – 19:01 WIB
VIVA Techno – Induk JD.com tidak hanya akan menutup operasinya di Indonesia tetapi juga di Thailand pada bulan Maret karena raksasa e-commerce China tersebut mengalihkan fokus internasionalnya untuk menyediakan solusi rantai pasokan lintas batas.
JD.com yang berkantor pusat di Beijing, yang secara resmi memasuki pasar Asia Tenggara lebih dari delapan tahun lalu, mengumumkan pada hari Senin bahwa mereka akan menutup situs JD.ID dan JD Central masing-masing pada tanggal 31 Maret dan 3 Maret.
“JD.com akan terus melayani pasar global, termasuk Asia Tenggara, melalui infrastruktur rantai pasokannya, yang tetap menjadi inti dari bisnis kami. Kami berkembang di pasar internasional dengan berfokus pada pembangunan jaringan rantai pasokan lintas batas dengan logistik dan pergudangan di intinya,” kata juru bicara JD.com.
Langkah tersebut menandai keluarnya perusahaan China secara resmi dari arena e-commerce Asia Tenggara yang semakin kompetitif, di mana dominasi juara regional termasuk Tokopedia, Shopee, Lazada dan Bukalapak telah mempersulit perusahaan untuk meningkatkan pangsa pasar.
JD.ID yang dibangun oleh JD.com pada tahun 2015 sebagai perusahaan patungan (JV) dengan perusahaan investasi asal Singapura, Provident Capital, hanya menduduki peringkat ke-10 di antara 10 situs e-commerce teratas di Indonesia pada kuartal kedua tahun 2022, menurut untuk memasarkan penyedia data Statista.
Melihat Cashless Store Pertama di Indonesia, JD.ID X. (ilustrasi JD.ID).
JD.ID diperkirakan memiliki 2,34 juta kunjungan web per bulan, dibandingkan Tokopedia yang memimpin dengan hampir 158,4 juta kunjungan web.
Halaman selanjutnya
Statista menempatkan Shopee sebagai situs e-commerce kedua yang paling banyak dikunjungi di Indonesia. Lengan e-commerce Sea Ltd yang berbasis di Singapura diperkirakan memiliki 131,3 juta kunjungan web per bulan.