Jumat, 24 Februari 2023 – 20:04 WIB
VIVA Techno – Bekerja dari rumah atau yang lebih dikenal dengan work from home (WFH) mulai menjadi tren sejak Covid-19. Namun sejak kasus penularan mulai menurun, perkantoran mulai mengundang para pekerja untuk kembali ke kantor.
Akibatnya, beberapa mengeluh bahwa jalan semakin padat. Belum lagi fasilitas umum seperti jalur komuter yang semakin padat akibat kepadatan penumpang.
Terkait isu WFH di Indonesia, perusahaan start-up yang bergerak di bidang machine learning Valiance melakukan analisis terhadap percakapan pengguna media sosial Twitter.
Perusahaan mengumpulkan tweet berbahasa Indonesia yang berisi kata kunci “work from home” dan “WFH”. Pendataan dilakukan sejak Maret 2020, dimana kasus pertama Covid-19 di Indonesia resmi diumumkan hingga Desember 2022.
Selama periode ini, lebih dari satu juta tweet dikumpulkan, tepatnya 1.078.599.
“Untuk keperluan analisis ini, kami telah mengumpulkan lebih dari satu juta tweet. Kami menggunakan Natural Language Processing (NLP) untuk mengklasifikasikan sentimen pada tweet tentang WFH,” ujar Adityo Sanjaya, Chief Data Scientist of Valiance dan CEO Pacmann, di konferensi pers virtual, Jumat, 24 Februari 2023.
Persentase tweet tentang WFH.
Menurut Adit, isu ini menarik untuk ditelaah karena WFH telah mengubah budaya kerja di tingkat global termasuk Indonesia. Ia juga mengatakan sebagai perusahaan teknologi, Pacmann menerapkan WFH bagi mereka yang bekerja di luar Jakarta dan hybrid bagi mereka yang berada di Jakarta dan sekitarnya.
Halaman selanjutnya
Setelah melalui proses pembersihan data, tweet yang telah terkumpul diklasifikasikan menggunakan model NLP, apakah memiliki sentimen positif, negatif, atau netral terhadap penerapan WFH.