Kamis, 2 Maret 2023 – 15:19 WIB
Gaya Hidup VIVA – Polusi udara dalam ruangan tidak hanya mengancam kesehatan dan produktivitas seseorang, tetapi juga berpotensi mengurangi harapan hidup. Sebanyak 98% polusi udara dari luar dapat masuk ke dalam ruangan termasuk polutan PM2.5 yang berbahaya karena dapat terhirup dan masuk ke aliran darah manusia.
Berdasarkan data yang diambil dari lebih dari 120 sensor Nafas yang tersebar di Jabodetabek, kadar PM2.5 sudah jauh melampaui ambang batas pedoman dari Badan Kesehatan Dunia (WHO) hingga 11 kali lipat.
Riset dari Breath juga menunjukkan bahwa hampir 100 persen polusi udara luar ruangan bisa masuk ke dalam rumah. Yuk, scroll artikel selengkapnya di bawah ini.
“Pencemaran udara di Jakarta pada tahun 2022 hampir delapan kali lipat dari pedoman Organisasi Kesehatan Dunia, dan masih banyak orang yang tidak menyadari bahwa pencemaran udara ini juga terjadi di dalam ruangan. Hanya dengan data kualitas udara yang jelas kita dapat mengelola lingkungan yang sehat, terutama untuk anak-anak kita,” ujar Piotr Jakubowski, Co-Founder dan Chief Growth Officer Nafas Indonesia, dalam acara Launch Air Zone Launch with Mighty Minds Peeschool, di Jakarta, Rabu 1 Maret 2023.
Warga memakai masker karena polusi udara semakin meningkat. (Gambar ilustrasi)
Sumber utama pencemaran udara berkaitan dengan cara manusia menghasilkan energi seperti kegiatan di pabrik kimia. Lalu, bagaimana manusia beraktivitas seperti polusi akibat asap kendaraan.
Selain itu, pencemaran juga disebabkan oleh cara manusia mengelola sampah, menghasilkan pencemaran, dan aktivitas alam.
Halaman selanjutnya
PM2.5 sangat berbahaya bagi tubuh manusia karena ukurannya yang sangat kecil sehingga menyulitkan tubuh untuk menyaring partikel pencemar tersebut. PM2.5 yang terhirup akan langsung masuk ke paru-paru. Setelah itu, PM2.5 akan terbakar ke alveoli yang kemudian dibawa ke pembuluh darah.