Kamis, 5 Januari 2023 – 10:55 WIB
VIVA Techno – Dalam beberapa interpretasi mekanika kuantum seperti interpretasi Banyak-Dunia dan teori Gelombang Pionir, alam semesta dapat dijelaskan dengan persamaan raksasa tunggal yang dikenal sebagai fungsi gelombang kuantum.
Setiap kali proses kuantum (subatomik) terjadi di manapun di alam semesta, fungsi gelombang ini terbagi menjadi dua, yang berarti alam semesta paralel selalu tercipta.
Tetapi interpretasi ini tidak pernah terbukti benar, dan memiliki beberapa kelemahan utama yang mencegahnya diterima secara luas.
Mekanika kuantum adalah kerangka fisik yang menggambarkan perilaku partikel kecil. Salah satu kekhasan teori ini adalah tidak ada yang tahu pasti apa hasilnya sampai mereka melihatnya.
Misalnya, interpretasi kanonik teori fisika mengatakan bahwa elektron ada di banyak keadaan sekaligus. Kemudian seseorang melakukan pengukuran, di mana elektron mengambil salah satu dari keadaan tersebut.
Mekanika kuantum memberi kita alat untuk membuat prediksi tentang persamaan Schrodinger. Persamaan ini mendefinisikan sesuatu yang disebut fungsi gelombang untuk setiap partikel dan menjelaskan bagaimana fungsi gelombang berkembang dari waktu ke waktu.
Dalam konsep standar mekanika kuantum, fungsi gelombang adalah awan probabilitas yang menjelaskan di mana ada peluang untuk melihat sebuah partikel ketika seseorang mencarinya. Fungsi gelombang memiliki nilai yang tinggi memiliki probabilitas yang kuat dan dengan nilai yang rendah juga memiliki probabilitas yang kecil.
Halaman selanjutnya
Namun, gambaran standar ini menjadi bermasalah ketika para ilmuwan benar-benar melakukan pengukuran. Ketika mereka tidak melihat fungsi gelombang berkembang dengan sendirinya, menurut persamaan Schrodinger.