liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
bosswin168
bosswin168 login
bosswin168 login
bosswin168 rtp
bosswin168 login
bosswin168 link alternatif
boswin168
bocoran rtp bosswin168
bocoran rtp bosswin168
slot online bosswin168
slot bosswin168
bosswin168 slot online
bosswin168
bosswin168 slot viral online
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
lotus138
bosswin168
bosswin168
maxwin138
master38
master38
master38
mabar69
mabar69
mabar69
mabar69
master38
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
cocol77
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
ronin86
cocol77
cocol77
cocol77
maxwin138
Ilustrasi konsumsi permen dan makanan manis berlebih

Anak Dibiasakan Jajan Tak Sehat Ususnya Jadi ‘Kebal’, IDAI: Itu Mitos

1 minute, 35 seconds Read

Kamis, 19 Januari 2023 – 15:41 WIB

Pola Asuh VIVA – Banyak orang tua yang sering beranggapan bahwa membiasakan anaknya makan jajanan sejak dini akan membantu memperkuat sistem pencernaannya. Tak heran, kebanyakan orang tua memilih membiarkan anaknya makan jajanan yang dijual di pinggir jalan tanpa memperhatikan kebersihan dan sumber gizinya.

Anggapan yang ada di masyarakat dengan membiasakan makan makanan kemasan atau membelinya di mana-mana, akan ‘melatih’ sistem pencernaan anak agar kuat saat dewasa nanti. Kepala Unit Kerja Koordinasi Gastro-Hepatologi (UKK) IDAI, Dr. dr. Muzal Kadim, SpA(K) dalam Media Briefing virtual bersama Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (PP IDAI) tentang Jajanan dan Kesehatan Pencernaan Anak. , menganggap ini sebagai pendapat yang salah.

“Tidak benar. Makanan anak-anak memang berkembang, karena enzim tidak langsung sempurna. Setelah 3 tahun enzimnya menyerupai orang dewasa. Jadi ada makanan tertentu yang tidak bisa dicerna,” jelasnya, Selasa 17 Januari 2023.

Menurutnya, enzim pada usus manusia akan berkembang seiring dengan kebutuhan pada setiap usia. Enzim ini juga menjaga sistem pencernaan agar tetap dapat memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh. Sehingga saat makanan yang dikonsumsi tidak sesuai dengan usia anak, enzim tubuh bereaksi.

“Ada makanan tertentu yang tidak bisa diterima oleh anak. Seperti makanan yang terlalu kental, terlalu manis, terlalu banyak lemak, apalagi kandungan tertentu (dalam makanan kemasan) cukup berbahaya. Kemampuan sistem imunisasi pencernaan anak masih terbatas,” katanya.telah menjelaskan.

Muzal tidak memungkiri bahwa sistem pencernaan manusia memiliki keajaiban untuk mempertahankan fungsinya guna menjaga kesehatan. Sayangnya, daya tahan tubuh anak yang masih terbatas bisa membahayakan kesehatannya jika mengonsumsi makanan yang tidak sehat. Jadi, disarankan agar orang tua bijak dalam memilih makanan sehat untuk anaknya.

Halaman selanjutnya

“Saluran pencernaan itu ajaib, karena di dalam saluran cerna ada kemampuan cerdas usus untuk mengatur apa yang berbahaya dan diambil. Sistem tubuh sangat cerdas dengan konservasi usus. Ada lemak, protein, karbohidrat, enzim masing-masing akan keluar. Kalau ada zat yang tidak dibutuhkan, maka akan ditolak oleh sistem pencernaan, sel imun yang menolaknya. Kalau jumlahnya banyak, sel imun juga terbatas pada anak-anak,” ujarnya.

Similar Posts